ABM Investama Preloader

Article

ABM Investama Incar Laba Rp 1,03 Triliun di 2012

Image

Jakarta - PT ABM Investama Tbk (ABMM) menatap optimis 2012. Perseroan membidik kenaikan laba bersih 150% dari pencapaian tahun lalu Rp 415,74 miliar menjadi Rp 1,039 triliun.

Menurut Presiden Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM), Andi Djajanegara, kinclongnya kinerja disokong oleh ragam bisnis diantaranya kontraktor minyak dan gas, jasa pertambangan, jasa kelistrikan serta logistik, engineering services.

"Laba kita untuk nett, bisa tumbuh 150%," jelasnya di Jakarta, Selasa (3/4/2012).

Pertumbuhan pendapatan juga diprediksi naik 50% tahun 2012 menjadi Rp 9,9 triliun dari periode sebelumnya Rp 6,63 triliun. Anak usaha perseroan PT Reswara Minergi Hartama tercatat memulai operasi pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan.

"ABM akan memastikan pembangunan infrastruktur pertambangan batu bara di Aceh rampung semester II 2012 hingga dapat beroperasi penuh untuk mendukung produksi perusahaan," tambah Andi.

Total sumber daya batu bara perseroan mencapai 561 juta ton. Sedangkan cadangan terbukti (reserve) 221 juta ton dan terdapat pada dua lokasi, Kalsel dan Aceh.

Pada awal tahun 2012, Reswara melalui anak usaha PT Tunas Inti Abadi mendapat kontrak jual beli batu bara 2 juta ton daari Subham Corporation Pvt. Ltd, dari India.

Anak usaha ABMM di sektor jasa kontraktor, PT Cipta Kridatama juga memberi kontribusi dengan layanan kontraktor tambang teritegrasi dari pertambangan ke pelabuhan (pit to port).

"Kontribusi PT Cipta Kridatama terhadap penjualan perseroan Rp 2,95 triliun. Pada 2012 ABM manargetkan pertumbuhan overburden PT Cipta Kridatama sekitar 20%," tambahnya.

Sementara anak usaha di jasa kelistrikan, PT Sumberdaya Sewatama tercatat telah menyediakan 934 MW pasar pembangkit listrik, yang sebagian besar memenuhi kebutuhan dalam negeri,

"ABMM dalam periode 2011-2015 membidik pertumbuhan pendapatan 25%, Target ini ditopang oleh pertumbuhan kuat anak usaha dalam volume penjualan, harga jugal serta tingkat marjin profitabilitas di semua segmen," pungkasnya.(wep/dru)

Copyright : Detik Finance (Whery Enggo Prayogi)