ABM Investama Preloader

Article

Emiten Energi Incar Laba 1 Triliun Rupiah

Image

Jakarta - PT ABM Investama Tbk menargetkan menargetkan laba bersih tahun ini menembus 1,039 triliun rupiah, atau naik hingga 150 persen dibandingkan realisasi laba 2011. Perusahaan energi terintegrasi ini mengandalkan pertumbuhan yang kuat dari anak usaha perusahaan dalam volume penjualan, harga jual, serta peningkatan marjin laba di semua segmen.

"Laba bersih 2012 diharapkan meningkat menjadi 150 persen dibanding realisasi 2011 yang sebesar 415,74 miliar rupiah," kata Andi Djajanegara, Presiden Direktur ABM di Jakarta, Selasa (3/4). Untuk mendukung target itu, ABM menargetkan pendapatan tahun ini bisa meningkat hingga 50 persen, dari 6,63 triliun rupiah di 2011 menjadi 9,94 triliun rupiah. 

Selain efisiensi, ABM juga bakal menggenjot kinerja anak usaha sekaligus efisiensi. Sepanjang 2011, kontribusi pada pendapatan terbesar dipegang oleh anak usaha di bidang jasa kontraktor tambang,
Cipta Kridatama, dengan kontribusi hingga sebesar 44 persen terhadap pendapatan.

"Ke depan, kontribusi segmen bisnis akan lebih berimbang. Jasa kontraktor tambang menjadi 25-30 persen sedangkan tambang batu bara menjadi 35-40 persen, pembangkit listrik 15-20 persen, logistik dan engineering service masing-masing 10 persen," kata Direktur Srategi Korporat, Yovie Priadi.

Bisnis tambang batu bara yang dioperasikan Reswara Minergi Hartama makin mengoptimalkan pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan. Kinerja produksi dipacu telah beroperasinya secara penuh pelabuhan di lokasi tersebut. Produksi dari konsesi tambang di Aceh juga bakal meningkat dengan infrastruktur pelabuhan yang diharapkan rampung pada semester kedua 2013.

Kedua tambang itu ditargetkan memproduksi batu bara hingga 5,5 juta ton atau meningkat 152 persen dari volume produksi 2011 sebesar 2,18 juta ton. Hingga 2015, ABM membidik pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 33 persen. Estimasi produksi batu bara pada 2013 sebesar 12,5 juta ton, 2014 15 juta ton dan 2015 menjadi 17,5 juta ton.

Hingga kuartal pertama 2012, penjualan batu bara telah diraih perseroan melalui Reswara Energi. Yovie mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan finalisasi penjualan dengan perusahaan China sebesar 2 hingga 2,5 juta ton. Sebelumnya, pada Januari 2012 perseroan telah mengantongi kontrak jual beli batu bara sebesar 2 juta ton dengan Subham Corporation Plt. Ltd, India.

Capex 2012

Untuk mendukung pencapaian target kinerja 2012, perseroan telah menganggarkan dana belanja barang modal (capex) sebesar 335 juta dollar AS. Direktur Keuangan ABM Willy Adipradhana menjelaskan, pihaknya bakal mendistribusikan kepada seluruh anak usaha.

"Porsi terbesar untuk jasa tambang yaitu Cipta Kridatama sebesar 129 juta dollar AS, bidang logistik CKB 73 juta dollar AS, tambang batu bara Reswana Minergi 62 juta, dan bidang kelistrikan Sewatama sebesar 15 juta dollar AS," paparnya.

Ia menambahkan, pendanaan capex akan diperoleh dari kombinasi kas internal dan pinjaman dengan porsi 30:70. Beberapa perbankan seperti DBS, ANZ OCBC, dan Bank Mandiri telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendanaan. nig/E-11

Copyright : Koran Jakarta