ABM Investama Preloader

Article

Operasional Tambang ABM Normal Paska Gempa Aceh

Image

Pada 2012, tambang batu bara Aceh ditargetkan memproduksi 1 juta ton. Gempa yang mengguncang Aceh dan sebagian Sumatera tidak menggangu aktifitas tambang batu bara milik PT ABM Investama Tbk (ABMM).

Operasional tambang di Aceh tetap normal dan memberi kontribusi besar pada total pendapatan perseroan.

"Kami telah berkoordinasi dengan unit bisnis ABM di NAD dan menerima informasi bahwa tambang kami tetap berjalan normal," kata Direktur ABM Investama, Yovie Priadi kepada Beritasatu.com, hari ini.

Dia mengatakan, fasilitas perusahaan juga tidak mengalami kerusakan yang berdampak signifikan terhadap kelangsungan operasional. "Semua akan berjalan sesuai target," kata dia.

Selasa (11/4) petang, gempa berkekuatan 8,3 skala Richter mengguncang beberapa wilayah di pulau Sumatera, termasuk Provinsi Nanggore Aceh Darussalam (NAD).

Penjualan ABM Investama mayoritas dikontribusikan anak usahanya, PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) yang mengoperasikan pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan. Sementara, tambang Aceh masih dalam proses pembangunan infrastruktur.

Ke depan, tambang di ujung barat ini akan menjadi penyumbang terbesar produksi batu bara kalori rendah (low rank coal) perseroan.

Perusahaan energi terintegrasi dengan fokus di sumber daya (resources), jasa (services) dan infrastruktur optimis pembangunan insfrastruktur pertambangan batu bara di Aceh, rampung di semester kedua tahun 2013.

Cadangan batu bara di Aceh mencapai 169 juta matrik ton (MT), sementara di Kalimantan 52 juta MT sehingga totalnya mencapai 221 juta MT. Luas daerah konsesi mencapai 4.600-an hektar (ha).

Pada 2012, tambang batu bara Aceh ditargetkan memproduksi 1 juta ton. Jika sudah beroperasi penuh, pada 2013 tambang Aceh akan memproduksi 7,5 juta ton, dan 2014 sebesar 10 juta ton serta 2015 sebesar 12,5 juta ton. Sementara produksi tambang di Kalimantan dalam lima tahun ke depan akan stagnasi di level 5 juta ton.

Produksi batu bara perseroan diserap perusahaan pembangkit listrik di dalam dan luar negeri seperti India, China, Thailand dan Filipina.

Copyright : Berita Satu (Whisnu Bagus)