ABM Investama Preloader

Article

Kontrak Baru Anak Usaha Berkontribusi ke ABM Investama

Image

Metrotvnews.com | Jakarta - Direktur PT ABM Investama Yovie Priadi mengungkapkan keberhasilan anak usaha PT Cipta Kridatama (CK) meraih kontrak-kontrak baru di sektor jasa pertambangan akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja ABM.

"Apalagi dengan strategi CK masuk ke bisnis jasa non-batu bara tentunya semakin memperluas peluang bagi perusahaan dalam mengoptimalkan aset dan kompetensinya di bisnis ini," tutur Yovie, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (11/5/2015).

Menurut dia, strategi CK untuk masuk ke bisnis non-batu bara ini merupakan insiatif positif di tengah tekanan terhadap industri batu bara. Dengan banyaknya sektor bisnis yang sedang tumbuh dan relevan dengan keahlian CK, langkah tersebut akan mampu menjaga fundamental perusahaan tetap solid.

Seperti diketahui, perseroan melalui anak perusahaannya CK meraih kontrak baru jasa pertambangan batu bara sekitar USD58,8 juta. Kontrak tersebut diraih dari PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), salah satu perusahaan Grup Baramulti.

Nantinya, CK akan memberikan beberapa layanan jasa pertambangan dari hasil kerja sama tersebut. Layanan tersebut berupa pemindahan lahan penutup (overburden removal), coal hauling dari pit ke ROM, dan penyewaan alat berat di lokasi tambang MBAP di Malinau, Kalimantan Utara.

Direktur Utama MBAP, Khoirudin berharap, kesepakatan kerja dengan CK akan memberikan tingkat kepastian yang lebih baik bagi perusahaan dalam memproduksi batu bara dan mengirimnya kepada para pembeli. Dengan reputasi panjang CK di industri jasa pertambangan, Khorudin optimistis perusahaan akan mampu mencapai target produksi yang telah ditetapkan.

"Pasar batu bara masih terbuka baik untuk kebutuhan domestik maupun global. Dengan mempertimbangkan lokasi tambang MBAP di Kalimantan Utara dan keunggulan produk low ash-very low sulfur yang dihasilkannya, perusahaan akan fokus memasok kebutuhan batu bara bagi pasar premium di Jepang, Taiwan, India dan lainnya serta sedang menjajaki kemungkinan pasokan untuk pasar premium dalam negeri yang membutuhkan jenis batu bara ramah lingkungan seperti yang diproduksi MBAP," pungkas Khoirudin.

Sumber