ABM Investama Preloader

Article

Ekspansi Bisnis, ABM Investama Incar Pendapatan US$ 2 M

Image

Tempo.co | Jakarta - PT ABM Investama Tbk mengincar pendapatan US$ 1,5-2 miliar pada 2020 seiring dengan berbagai ekspansinya di luar bisnis batu bara. Perseroan itu menyatakan berencana membangun sejumlah power plant dengan total kapasitas 1.000-1.500 MW dalam lima tahun ke depan. Dari angka itu, sekitar 50 MW diharapkan berasal dari minihidro.

ABM Investama (ABMM) juga bakal mengembangkan bisnis logistik yang berfokus pada pasar retail, tidak hanya melayani pertambangan seperti saat ini. Ekspansi tersebut diharapkan dapat mulai berjalan tahun depan. Pesatnya pertumbuhan pasar logistik retail menjadi penarik utama masuknya ABMM ke bisnis ini.

Presiden Direktur ABMM Andi Djajanegara menyebutkan, dengan segala ekspansi itu, pihaknya mengincar pemasukan US$ 1,5-2 miliar pada 2020. “Dengan catatan, semua strategi kami berjalan,” ujarnya, Selasa, 16 Juni 2015. Tahun lalu, ABMM meraup pendapatan US$ 740 juta. Pada 2015, ABMM menargetkan pertumbuhan pendapatan 10-15 persen.

Suramnya sektor batu bara turut menjadi penyebab dipangkasnya anggaran belanja modal ABMM tahun ini. Awalnya ABMM menyiapkan US$ 300 juta, tapi kemudian menurunkannya menjadi US$ 200 juta. Capital expenditure tersebut sebagian besar digunakan untuk ekspansi anak usaha kontraktor pertambangan, yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama.

Kendati belanja modal diturunkan, produksi batu bara perseroan tersebut ditargetkan 6,5-7 juta ton
atau lebih sedikit lebih besar daripada realisasi 2014 yang sebanyak 6 juta ton.

Sumber